Pemkab Berau dorong penerapan tekhnologi pertanian modern dan digitalisasi.

Tanjung Redeb -  Setiap tanggal 16 Oktober, dunia memperingati Hari Pangan Sedunia sebagai momen refleksi global terhadap pentingnya ketersediaan pangan yang cukup, aman, dan bergizi bagi semua orang.

Di Tanjung Redeb, sebagai ibukota Kabupaten Berau instansi terkait Dinas Pangan bersama organisasi non pemerintah Menapak Indonesia dan Article 33 memperingati momen ini dengan mengelar Lokakarya dengan tajuk “Mengali Potensi dan Tantangan Ketahanan Pangan untuk Mendukung Transisi Ekonomi Kabupaten Berau,” di Hotel Palmy Exclusive jalan S.A Maulana Tanjung Redeb.  

Lokakarta ini dibuka Sekretaris Daerah Kabupaten Berau, Muhammad Said  diwakili Plt Asisten II Setda Berau, Warji, di hadiri Kepala Dinas Pangan, Rakhmadi Pasarakan, kalangan akademisi, NGO, tokoh masyarakat, 

Dalam pembukaan Lokakarya tersebut Plt Asisten II Setda Berau, Warji, memaparkan bahwa isu ketahanan pangan bukan hanya persoalan produksi. Tetapi juga menyangkut akses, distribusi, stabilitas harga dan kelestarian lingkungan.

“Dalam kontek Kabupaten Berai, tantangan ini semakin kompleks karena kita juga sedang menghadapi dinamika transisi ekonomi dari ketergantungan pada sector pertambangan menuju ekonomi yang lebih hijau dan berkelanjutan, yakni pertanian dan pariwisata,” papar Warji.

Lokakarya ini merupakan ajang strategis untuk mengali lebih dalam potensi besar sector pangan, baik dari sisi pertanian, perkebunan, perikanan, maupun peternakan sekaligus menemukan solusi atas berbagai tantangan yang ada , mulai dari perubahan iklim, keterbatasan lahan produktif, hingga daya saing komoditas pangan lokal di pasar modern.

“Kita ketahui bersama, potensi pertanian dalam arti luas di Kabupaten Berau sungguh luar biasa, namun potensi sebesar apapun akan menjadi tidak akan berarti tanpa tata kelola yang tepat. Yang tentu saja harus mempertimbangkan berbagai factor, yaitu potensi dan tantangan termasuk sumber daya manusianya,” papar Warji lagi. 

Sehingganya dalam transisi ekonomi, yang sedang berjalan, ketahanan pangan harus menjadi prioritas utama. Kabupaten Berau harus bisa bertranformasi dari sekedar daerah penghasil bahan mentah menjadi  daerah pengolah dan pemasok produk pangan bernilai tambah tinggi.

Untuk itulah, Pemkab Berau mendorong penerapan tekhnologi pertanian modern, digitalisasi, penguatan kelembagaan kelompok petani, dan peningkatan akses pembiayaan. Selain itu kita juga perlu memperkuat sinergi lintas sector agar inovasi dan rekomendasi yang lahir dari lokakarya ini dapat diimplementasikan dengan tepat sasaran.

“Melalui lokakarya ini, Pemkab Berau berharap lahir rekomendasi, gagasan dan komitmen bersama untuk mewujudkan ketahanan pangan di Kabupaten Berau,” tegas Warji.

Dan harus memastikan setiap rumah tangga di Berau memiliki akses pada pangan yang cukup, bergizi, aman dan berkelanjutan. Dengan demikian ketahanan pangan tidak hanya menopanga ekonomi, tetapi juga menopang pondasi keadilan social dan kesejahteraan masyarakat.

“Apalagi program ketahanan pangan juga merupkan mandat dari Pemerintah Pusat, sehingga Pemkab Berau berharap agar kita semua dapat memperbanyak kegiatan yang berorientasi pada ketangguhan pangan Kabupaten Berau,” terangnya.

Untuk itu dirinya mengaja masyarakat Berau diajak untuk dapat menanamkan kesadaran bahwa ketahanan pangan adalah tanggung jawab bersama, dengan demikian, mari kita jadikan  setiap kebun, kolam, setiap lahan pekarangan sebagai bagian dari gerakan besar menuju kemandirian pangan di Bumi Batiwakkal. Diskominfo Berau (Oz).